Pages

Saturday, December 10, 2011

Sejarah Sholawat Nariyah


SHOLAWAT Nariyah adalah sebuah sholawat
yang disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yang
satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad
sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh
Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam
menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan
tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah
sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah
memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi biasa
disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah
satu penyusun sholawat nabi yang disebut
sholawat nariyah.Suatu malam syekh nariyah
membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali.
Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi
Muhammad dan minta dimasukan surga pertama
kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan.
Ada seseorang sahabat yang cemburu dan lantas
minta didoakan yang sama seperti syekh
nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih
dahulu. Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru
syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak
mengetahui mengenai amalan yang setiap
malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu
mendoakan keselamatan dan kesejahteraan
nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada
hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya
sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-
nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si
pengamalnya dengan keberkahan yang sangat
kuat. Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa
melancarkan doa umat yang bersholawat
kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/
sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga
banyak yang bertanya kenapa nabi malah
didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah jangan
lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi
SAW karena doa kita akan lebih terkabul
daripada tidak berwasilah melalui
bersholawat.Inilah riwayat singkat sholawat
nariyah. Hingga kini banyak orang yang mengamalkan
sholawat ini, tak lain karena meniru yang
dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya
sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh
nariyah memperoleh karomah setelah membaca
4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari
itba’ (mengikuti) ajaran syekh. Membaca
shalawat nariyah adalah salah satu amalan yang
disenangi orang-orang NU, di samping amalan-
amalan lain semacam itu. Ada shalawat “thibbil
qulub”, ada shalawat “tunjina”, dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan “hizib” dan “rawatib”
yang tak terhitung banyaknya. Semua itu
mendorong semangat keagamaan dan cinta
kepada Rasulullah SAW sekaligus beribadah.
Salah satu hadits yang sangat populer yang
membuat rajin kita membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa
membaca shalawat untukku, Allah akan
membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10
dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya.
Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan
keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.Salah satu shalawat yang
sangat populer ialah “shalawat badar”.
Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai
kakek dan nenek, dapat dipastikan bisa
melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking
populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara di mana dan
kapan saja shalawat badar selalu dilantunkan
bersama-sama. Nah shalawat yang satu ini,
“shalawat Nariyah”, tidak kalah populernya di
kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi
problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan
pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah
adalah salah satu jalan mengadu kepada-
Nya.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna
dan curahkanlah salam kesejahteraan yang
penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad,
yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat
terpecahkan, semua kesusahan dapat
dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul
khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang
mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan
kepada keluarganya serta para sahabatnya, di
setiap detik dan hembusan nafas sebanyak
bilangan semua yang diketahui oleh Engkau. Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179)
dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab
ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang
disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah
karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan
apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu
majelis untuk membaca shalawat nariyah ini
sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang
dikehendaki dengan cepat (bi idznillah). Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia
alam diyakini sebagai kunci gudang yang
mumpuni:. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya:
Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat
(Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka
rizekinya tidak akan putus, di samping
mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan
orang kaya.”Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda:
Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100
kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca
shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan
mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di
akhirat, dan 30 di dunia… Dan hadits Rasulullah yang mengatakan;
Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat
memecahkan masalah dan menghilangkan
kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab
an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul
Asror.Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam
dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang
terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti
tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku,
juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan,
amalamal kalian disampaikan kepadaku, jika
saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi
kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah.
Hadits riwayat al-Hafizh Ismail alQadhi, dalam
bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’ az-Zawaid, ia
menganggap shahih hadits di atas.Hal ini jelas
bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya
di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa
untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits
lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah
akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku
bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari
Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi,
dan sanadnya shahih).

No comments:

Post a Comment

Dilarang mengutip tanpa mencantumkan www.ilmudisaya.blogspot.com sebagai sumber artikel ini.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan atau isi dari artikel ini yang tidak berkenan.

Translate this page